Minggu, 27 Desember 2009

Taubatlah..

Sebagaimana tulisan sebelumnya, alam ini tidak ada yang abadi, semuanya berubah. Hanya perubahan itu sendiri yang tidak akan pernah berubah. Siapapun yang tidak mau berubah artinya telah melawan kodrat alam, Sebab jika tidak ada perubahan maka tidak ada masa depan. Pada hakekatnya berubah memang sulit, tapi tidak mau berubah jauh akan lebih menyulitkan lagi saatnya nanti.

Formula ini tidak hanya berlaku bagi organisasi tetapi juga bagi manusia secara individu. Tuntutan knowledge dan skill SDM dalam organisasi-organisasi di seluruh dunia kini sangat tinggi namun selalu dibarengi dengan tuntutan tingginya moral dan kejujuran (good altitude). Artinya setinggi apapun kompetensi manusia jika tidak dibarengi dengan nilai-nilai agama/moral yang tinggi maka bisa dipastikan akan kurang berdaya guna dalam menyokong pelaksanaan kegiatan organisasi. Pribadi-pribadi yang bermoral dan beragama baik akan lebih diberikan kepercayaan pernuh untuk mengelola organisasi sesuai dengan yang diharapkan.

Sobat, berbicara tentang kompetensi tentu kita akan bersentuhan dengan 3 domain yaitu knowledge, Skill dan Altitude.


Di awal sudah disepakati bahwa good altitude penting bagi individu jika ingin seluruh knowledge dan skill yang dimiliki di akui. Artinya jika individu merasa berknowledge dan berskil baik namun belum memiliki nasib yang baik dimana knowledge dan skillnya kurang dihargai oleh organisasi atau orang lain, langkah yang terbaik adalah segera melakukan introspeksi dan bertobat atas nilai-nilai agama dan moral yang dimiliki sebagai bentuk muhasabah diri dan penyesalan kepada sang maha kuasa. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melakukan ritual tobat Ritual tobat dalam ajaran islam bisa dilakukan dengan melakukan sholat tobat. Artinya bagi anda yang muslim sholat tobat adalah awal manajemen perubahan diri.

Sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk sentiasa berusaha bertakwa kepada Allah SWT, juga selalu merasa dalam pengawasan-Nya, serta tidak terjerumus ke dalam maksiat. Jika pun seorang muslim berbuat dosa, maka sudah menjadi kewajipan baginya untuk segera bertaubat dan kembali ke jalanNya. Allah SWT berfirman;

“Dan (juga) orang–orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa–dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui” (QS. Ali Imran : 135)

Rasulullah SAW juga telah mensyari’atkan shalat ini ketika saat bertaubat. “Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa lalu dia bangun dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon keampunan kepada Allah melainkan Allah akan memberikan keampunan kepadanya” (HR. At Tirmidzi)

Telah banyak yang membuktikan bahwa sholat tobat adalah awal di bukanya pencerahan dan bahkan mungkin kesialan. Bagaimana tata cara sholat tobat akan dijelaskan lebih lanjut.

Tatacara shalat taubat sama dengan shalat sunnah yang lain, yang membedakan hanyalah niatnya. Jadi jika seseorang melakukan perbuatan dosa maka disunnahkan untuk segera melakukan shalat taubat dan berdoa meminta ampun kepada Allah SWT.

Berikut beberapa doa mohon ampunan kepada Allah SWT yang dapat dibaca setelah shalat :
“Rabbanaa dzalamnaa anfusanaa wa illam taghfirlanaa war hamnaa lakuunanna minal khaasiriin” yang ertinya “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang – orang yang merugi” (QS Al A’raaf : 23)

“AllaHumma innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim” yang artinya “Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu ampunilah dosa – dosaku dengan ampunan dari sisi-Mu dan berikan rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang” (HR. Al Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705)

Buku Al Masaail jilid IV Masalah ke 95 Hal. 311-314. Disusun oleh Ustad
Abdul Hakim bin Amir Abdat
Artinya :
Dari Asmaa' bin Hakam Al Fazaariy ia berkata: Aku pernah mendengar Ali radhiyallahu' anhu berkata: Aku adalah seorang apabila mendengar dari Rasulullah shallallahi 'alaihi wa sallam sesuatu hadits, niscaya Allah memberikan manfaat kepadaku apa yang Ia kehendaki. Dan apabila salah seorang Shahabat-Shahabat beliau menceritakan (sesuatu hadits) maka aku meminta kepadanya agar dia bersumpah, maka apabila dia telah bersumpah kepadaku, aku pun membenarkannya. Dan Abu Bakar telah menceritakan kepadaku (sesuatu Hadits) dan Abu Bakar adalah seorang yang benar (as Shiddiq), dia berkata Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahi 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak seorang hamba pun yg telah mengerjakan sesuatu dosa, lalu dia membaguskan wudhu'nya, kemudia berdiri shalat dua raka'at kemudian (selesai shalat) dia memohon ampun kepada Allah (atas dosanya tsb), melainkan Allah akan mengampuni (dosa)nya ; kemudian beliau membaca ayat: Dan orang-orang yang mengerjakan perbuatan yang keji atau menganiaya diri sendiri, mereka segera mengingat Allah (Surat Ali Imran 135)
SHAHIH atau HASAN. Telah dikeluarkan oleh Abu Dawud (No. 1521, Tirmidzy (1/252 &296), Ibnu Majah (no. 1395), Ahmad (1/2,9,10, Al Humaidy di Musnad-nya (No. 4), Ath Thayaalisiy di Musnad-nya (hal.2), Ibnu Hibban (no. 2454-Mawaarid), Nasaa-i di kitabnya "Amalul Yaum wa Lailah (No. 417, 418, 419 & 420)

Kesimpulan:
  1. Sholat taubat adalah salah bentuk pra manajemen perubahan diri
  2. Shalat taubat hukumnya Sunat, untuk menyempurnakan kewajiban taubat yg hukumnya wajib.
  3. Jumlah raka'atnya dua raka'at
  4. Waktunya bersamaan dengan taubat ketika melakukan dosa, meskipun bertepatan dengan waktu-waktu yang terlarang, boleh menurut pendapat yang lebih kuat dari dua pendapat ulama tentang shalat-shalat sunat yang ada sebabnya seperti shalat taubat, shalat tahiyyatul masjid, shalat intizhaar dan lain-lain. Dapat juga dilakukan pada malam hari bersama dengan waktu sholat tahajud. Alasannya telah dijelaskan dengan hujjah yang sangat kuat oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (Majmu' Fatawa (23/215)
  5. Selesai shalat dua raka'at, kemudian memohon ampun bertaubat atas dosa yang ia lakukan sesuai dengan zhahirnya hadits.
  6. Shalat Taubat dua raka'at meskipun hukumnya tidak wajib, tetapi dia mempunyai keutamaan yang sangat besar sekali, yaitu diampunkan dosanya
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan menjadikan kompetensi yang dimiliki tiap invidu semakin lengkap artinya Knowledge yang baik, skill dan diikutidengan "altitude", sehingga akan menjadikan seseorang lebih dihargai di dalam kelompok organisasi, masyarakat bahkan bangsa dan negara. Jelas bangsa ini sangat menantikan sosok manusia-manusia yang berkompeten. Tunggu apalagi, sekarang juga awali perubahan dalam diri anda dengan bertaubat.

Selamat Bertaubat, berjanjilah untuk tidak mengulangi dosa dan kesalahan yang ditobatkan, insya 4JJ tujuan hidup akan tercapai di dunia akherat..


1 komentar:

udaihabig | 3 Februari 2022 pukul 07.15  

online casino | |ambienshoppie.com
Join us for FREE on Gambino and earn free money by joining Casino Rewards. Gambino has over 80 casino games. Join today 온라인 카지노 검증 and claim your bonus!

Posting Komentar

Tu comentario será moderado la primera vez que lo hagas al igual que si incluyes enlaces. A partir de ahi no ser necesario si usas los mismos datos y mantienes la cordura. No se publicarán insultos, difamaciones o faltas de respeto hacia los lectores y comentaristas de este blog.