Minggu, 27 Desember 2009

Tahapan Mudah dalam Melakukan Analisis SWOT

Melanjutkan postingan sebelumnya mengenai metode analisis strategi. Setelah perumusan faktor internal dan eksternal serta penyusunan kuesioner maka langkah selanjutnya adalah;

c. Analisis pemilihan faktor-faktor internal dan eksternal
Hasil penilaian responden kemudian dibuat rata-rata keseluruhan, yang hasilnya dijadikan sebagai nilai benchmark pemilihan. Kriteria pemilihan berdasarkan nilai benchmark/patokan, adalah sebagai berikut :
a. Faktor internal, terdiri dari :
  • Faktor Strength : nilai rata-rata berada di atas (>) nilai benchmark.
  • Faktor Weakness : nilai rata-rata berada di bawah (<) nilai benchmark.




b. Faktor eksternal, terdiri dari :
  • Faktor Opportunity : nilai rata-rata berada di atas (>) nilai benchmark.
  • Faktor Threat : nilai rata-rata berada di bawah (<) nilai benchmark.
Dari hasil penilaian faktor-faktor internal dan eksternal selanjutnya dilakukan identifikasi unsur unsur yang dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan peluang dari stakeholder. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threath), yang diharapkan mampu untuk menyeimbangkan antara kondisi internal yaitu : kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weak ness) dengan kondisi eksternal yaitu : peluang (Opportunity) dan ancaman (Threath) yang ada, kemudian diimplementasikan dalam matriks SWOT, untuk mendapatkan strategi terbaik (the best strategy).

d. Pembobotan Internal Factor Analysis System (IFAS) dan External Factor Analysis System (EFAS)
Setelah ditentukan kekuatan dan kelemahan pada faktor internal serta peluang dan ancaman pada faktor eksternal, selanjutnya dilakukan pembobotan IFAS-EFAS elemen SWOT dengan cara sebagai berikut :
Setiap nilai rata-rata horizontal dikurangi nilai benchmark, dimana setiap nilai faktor akan menentukan apakah sebagai Strength atau Weakness pada faktor internal atau sebagai Opportunity maupun Threat pada faktor eksternal.

Kemudian setelah digolongkan kepada masing-masing kelompok, maka setiap rata-rata disesuaikan dengan mengurangkan dengan angka 3 (tiga). Angka tiga merupakan nilai persepsi/pendapat responden yang bersifat netral (antara mendukung dan tidak) terhadap sasaran. Nilai Penyesuaian berdasarkan nilai mutlak (Tanda nilai tidak ada yang negatif mis : nilai –1 menjadi nilai 1).

Penentuan bobot dari masing-masing elemen SWOT untuk setiap faktornya dengan mengambil bobot masing-masing faktor = 100%. Bobot total setiap elemen SWOT menggambarkan total nilai penyesuaian rata-rata terhadap nilai total faktornya masing-masing. Pembobotan yang dipakai sebagai bahan penilaian prioritas adalah bobot tertimbang yang diperoleh dari perkalian antara : bobot x rating. Rating diperoleh dari nilai urgensi penanganan/ tingkat kepentingan, sesuai urutan level : sangat penting=4, penting=3, cukup penting=2 dan tidak penting=1.

e. Perumusan Strategi
Untuk mendapatkan prioritas dan keterkaitan antar strategi, maka dari hasil pembobotan IFAS-EFAS kuesioner SWOT untuk masing-masing indikator faktor tersebut, dilakukan interaksi kombinasi dari strategi yang meliputi kombinasi internal-eksternal, terdiri dari :
1. Strategi Strength-Opportunity (SO)
2. Strategi Strength-Threat (ST)
3. Strategi Weakness-Opportunity (WO)
4. Strategi Weakness –Threat (WT)

Strategi terpilih adalah strategi kombinasi yang memiliki bobot terbesar. Strategi lain tetap diperhatikan namun tidak diutamakan.

Semoga bermanfaat, selanjutnya baca sharingpengetahuan.co.cc

0 komentar:

Posting Komentar

Tu comentario será moderado la primera vez que lo hagas al igual que si incluyes enlaces. A partir de ahi no ser necesario si usas los mismos datos y mantienes la cordura. No se publicarán insultos, difamaciones o faltas de respeto hacia los lectores y comentaristas de este blog.